Dilema dan Kendala Bank Sentral Menghadapi Inflasi

Kenaikan inflasi telah menjadi headline global dan Bank Sentral beramai-ramai menyampaikan statement bahwa ini hanya merupakan efek dasar yang bersifat sementara. Memanasnya inflasi belakangan ini didorong oleh harga energi dan komoditas yang menguat, serta gangguan pasokan yang disebabkan oleh berbagai ketidakseimbangan ekonomi global. Tetapi, faktor-faktor ini akan memudar dari tingkat tahunan di tahun depan, demikian mereka mencoba menyakinkan pasar. Namun di sisi lain, kemacetan produksi yang terus-menerus dan kenaikan harga energi akan memiliki dampak jangka panjang pada harga konsumen, jika masalah ini belum diatasi dengan cepat.

USOIL, MN

Pengaruh kenaikan harga energi berdampak langsung terhadap inflasi secara global. Pergerakan minyak USOIL mencatatkan kenaikan 67% dalam tahun ini, menciptakan puncak baru multi tahunan, sehingga potensi inflasi akan bergerak lebih tinggi dan ini adalah kabar buruk. Banyak ekonomi maju berusaha memerangi ancaman inflasi yang semakin meningkat, sambil berusaha meningkatkan ekonomi mereka di tengah pandemi yang sedang berlangsung yang telah menyebabkan kerugian pada kesehatan dan ekonomi dunia. Bank sentral  berusaha membantu menciptakan stimulus ekonomi dengan menjaga suku bunga tetap rendah lebih lama. Harga yang lebih tinggi untuk makanan dan barang-barang konsumen dapat dikaitkan secara fundamental dengan kenaikan biaya energi yang mempengaruhi biaya transportasi dan manufaktur.

Kebijakan suku bunga yang lebih rendah dan lebih lama mendekati nol, bahkan ada yang negatif dipraktikkan oleh banyak Bank Sentral utama tentu saja dimaksudkan untuk menopang dan meningkatkan ekonomi, tetapi kini dihadapkan pada inflasi yang meningkat, sehingga membuat kebijakan moneter mengenai inflasi menjadi sulit. Belum lagi cerita, bagaimana upaya pemerintah untuk mendapatkan pengembalian dari stimulus besar-besaran mereka. Yang muncul dipikiran dalam upaya mereka adalah pajak! Peningkatan pajak perusahaan akan membantu membayar pengeluaran stimulus besar-besaran mereka dan hal ini akan diteruskan kepada konsumen oleh perusahaan yang berusaha menjaga margin keuntungan mereka.

Jika tanpa sejumlah besar stimulus,  tingkat pertumbuhan kemungkinan besar akan terancam masuk ke jurang resesi. Suku bunga yang lebih rendah mendorong perusahaan dan masyarakat untuk meminjam dengan tujuan untuk diberdayakan dalam upaya membantu mendorong perekonomian, tetapi ini juga menciptakan siklus utang yang mungkin sulit untuk dilunasi di masa depan, jika produktifitas masih sangat terganggu oleh berbagai kendala sosial, kesehatan dan kemacetan distribusi. Sementara pengetatan terhadap pelonggaran kuantitatif, masih menghadapi kendala tentang data ekonomi yang simpang siur, baik dari segi pekerjaan, pengangguran, produktifitas, pendapatan maupun faktor lainnya. Pengetatan terhadap pelonggaran kuantitatif memang menciptakan prospek pada kenaikan suku bunga, dan kenaikan suku bunga secara teoritis dapat mengurangi inflasi, namun dapat pula mengganggu pertumbuhan sehingga berpeluang menciptakan stagflasi.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.