USDINDEX : Tinjauan Mingguan 17-21 Januari 2022

Dollar

Indeks dolar AS mengakhir pekan lalu sebesar -0,71%, setelah pada hari Jum’at mengembalikan sebagian penurunan sebesar +0,27% yang didukung oleh imbal hasil T-note yang lebih tinggi dan penurunan harga saham mendorong permintaan likuiditas untuk Dolar.

Imbal hasil T-note 10-tahun naik +7,5 bp menjadi 1,779%. Peningkatan sentimen hawkish dari pejabat Fed sepanjang minggu telah mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga Fed pada bulan Maret dan melemahkan harga T-note. Imbal hasil T-note naik meskipun data ekonomi AS pada hari Jumat lebih lemah dari perkiraan.

Indeks saham akhir pekan menetap beragam. Penguatan di saham energi dan teknologi pada hari Jum’at mendukung kenaikan di S&P 500 dan Nasdaq 100. Penurunan saham bank AS yang berkapitalisasi besar membuat Dow Jones Industrials di wilayah negatif sepanjang hari, setelah JPMorgan Chase dan Citigroup melaporkan hasil pendapatan Q4 yang mengecewakan. Indeks USA500 akhir pekan ditutup naik +0,23%, Indeks Dow Jones Industrials USA30 ditutup turun -0,51% dan Indeks USA100 ditutup naik +0,67%.

Saham JPMorgan Chase turun pada hari Jum’at setelah bank membukukan pendapatan kuartalan terkecil dalam hampir dua tahun. Penghasilan: $3,33 per saham, vs perkiraan $3,01, menurut Refinitiv. Pendapatan: $30,35 miliar, vs. perkiraan $29,9 miliar.
Pengeluaran yang lebih tinggi dari perkiraan mendorong penurunan laba kuartal ke_empat sebesar 14% menjadi $10,4 miliar, sementara pendapatan hampir tidak berubah pada $30,35 miliar. ¹

Citigroup melaporkan laba bersih $3,2 miliar untuk kuartal keempat, turun 26% dari tahun lalu. Bank memperoleh $1,46 per saham, lebih rendah dari perkiraan $1,62 per saham. Biaya operasional meningkat 18% YoY.²

Keuntungan Dolar terbatas, karena data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan.  Penjualan ritel AS bulan Desember turun -1,9% m/m dan -2,3% m/m ex-autos, lebih lemah dari ekspektasi -0,1% m/m dan +0,1% ex-autos m/m dan penurunan terbesar dalam 10 bulan. Produksi manufaktur Desember secara tak terduga turun -0,3% m/m, lebih lemah dari ekspektasi +0,3% m/m. Selain itu, sentimen konsumen Universitas Michigan AS bulan Januari turun -1,8 menjadi 68,8. lebih lemah dari ekspektasi 70,0.

Pembicara Fed pekan lalu semuanya hawkish, sebagian besar menyarankan kenaikan suku bunga pada bulan Maret! Bahkan Neel Kashkari yang sering memberi nada dovish, mengharapkan 2 kenaikan suku bunga tahun ini! Sementara pasar saat ini memperkirakan 3-4 kenaikan suku bunga selama sisa tahun 2022, yang seharusnya menjadi berita bullish untuk Dolar AS. Indeks Dolar telah bergerak kembali di atas garis tren bawah jangka panjang, memantul dari level 38.2% dan EMA 120 hari (94,59) seimbang dengan harga rendah yang terbentuk pada bulan Maret 2020. Resistance horizontal di atas berada di 95,52. Perpotongan sinyal MACD pada periode mingguan terlihat dan penembusan garis tengah terjadi pada periode harian, setidaknya ini memberikan sebuah indikasi teknis untuk gelombang koreksi terhadap rebound dari kaki kedua 89,49 setelah fase konsolidasi yang alot di bulan Desember 2021.

Pergerakan kembali ke sisi atas akan tertahan pada tingkat resistance 95,52 sebelum bisa menjangkau harga yang lebih tinggi, sedangkan pada sisi bawah, pergerakan di bawah support minor 94,59 akan memperpanjang gelombang koreksi ke harga 93,44 resistance yang menjadi support saat ini.

Data yang menjadi sorotan pekan depan, bisa di baca di https://analysis.hotforex.com/

¹) https://www.cnbc.com/  ²) https://markets.businessinsider.com/

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.