USDIndex : Tinjauan Mingguan 22 – 26 Agustus 2022

USDINDEX, Weekly

USDIndex minggu lalu menguat kembali sebesar +2,3% setelah hari Jum’at ditutup menguat pada harga 107,96. Ekspektasi pasar, bahwa The Fed akan mempertahankan jalur kenaikan suku bunga yang agresif, meningkatkan imbal hasil T-note dan mendukung Dolar. Imbal hasil T-note 10-tahun naik ke level tertinggi 4 minggu di 2,98% setelah T-notes jatuh ke level terendah 4minggu, pada hari Jum’at.

Kemunduran T-notes dikarenakan carry-over negatif dari hari sebelumnya, saat Presiden Fed St. Louis Bullard dan Presiden Fed Kansas City George, menekankan Fed akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi mereda kembali ke target 2%. Senada dengan kedua rekannya, Presiden Fed Richmond Barkin berkomentar, bahwa dia mengharapkan imbal hasil obligasi naik, karena neraca Fed mengalami penyusutan. The Fed sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target 2% dan Bank Sentral akan melakukan apa yang diperlukan untuk sampai ke sana.

Faktor penguatan Dolar AS juga disebabkan mata uang Tiongkok, Yuan yang lebih lemah karena perbedaan suku bunga antara PBOC dan Fed semakin melebar. Pada tanggal 15 Agustus, PBOC memangkas fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun dan suku bunga reverse repo sebesar 10 basis poin masing-masing menjadi 2,75% dan 2,00%. Ini dapat mengarah pada penurunan suku bunga pinjaman 1 dan 5 tahun di awal minggu ini. GDP Q2 Tongkok mencatat pertumbuhan positif sebesar 0,4%, tetapi biaya tinggi dari kebijakan Nol-Covid dan utang real estat yang buruk dapat terus membatasi pertumbuhan ekonomi China.

Selain itu, penurunan harga saham pada akhir pekan telah mendorong permintaan terhadap Dolar. Pada hari Jum’at, Indeks S&P 500 ditutup turun -1,29%, Dow ditutup turun -0,86% dan Nasdaq ditutup turun -1,95%.

Acara utama minggu ini adalah Simposium Jackson Hole. Konferensi bank sentral global tahunan akan menampilkan pidato Ketua Fed Powell yang dapat memberikan beberapa petunjuk tentang seberapa agresif Fed dengan pengetatan bulan September. Powell kemungkinan akan mengulangi pesan bahwa ekonomi masih memiliki momentum ke depan dan bahwa mereka mendekati akhir pengetatan atau mencoba mengarahkan poin bahwa setelah pengetatan selesai, The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil untuk sementara waktu sampai inflasi jelas kembali mendekati target.

Data ekonomi penting lainnya dapat dibaca di : https://analysis.hftrade.online/id/505984/

Tinjauan Teknis

Pada tahun-tahun sebelumnya, kenaikan Dolar sebesar 20% selama 1 tahun akan menarik perhatian Departemen Keuangan AS atau The Fed dan mereka akan mencoba menghentikan apresiasi Dolar secara sepihak. Tetapi dolar yang meningkat sekarang menekan harga komoditas dan impor, membawa kembalinya inflasi mendekati normal, dan mempermudah pekerjaan Bank Sentral.

Harga tertinggi USDIndex berada di sekitar 120,00 yang tercatat pada tahun 2001-2002. Penguatan Dolar yang didukung oleh data ekonomi yang positif akhir-akhir ini memang memiliki kemungkinan untuk mencapai ke level tersebut secara teknis. Namun, The Fed kemungkinan akan mencoba untuk mencegah hal tersebut untuk menghindari kehancuran ekonomi AS dan default besar-besaran oleh pasar negara berkembang, karena penguatan Dolar yang berlebihan. Namun sedikit berlebihan, jika mengatakan Dolar akan melemah dalam waktu dekat karena tanda-tanda teknis belum menunjukkan hal tersebut akan berlaku.

Secara teknis, reli masih berkemungkinan untuk mencapai level harga 110,00 bahkan 113,00 dalam jangka pendek, sepanjang dukungan zona harga 103,90 bertahan. Apalagi secara siklus, harga saham pada bulan September cenderung berkinerja buruk. Sementara pada sisi negatif, jika puncak sementara 109,12 bertahan akan menciptakan gelombang koreksi untuk kembali menguji zona support antara 103,90 – 104,00.

USDINDEX, H4

Bias intraday masih cenderung ke sisi atas dan saat ini tertahan pada level retracement 76,8%. Pergerakan lebih lanjut akan menguji puncak 109,17. Namun mendekati puncak, pada umumnya membutuhkan dorongan kuat, sementara even penting pekan ini akan menjadi katalisnya apakah melanjutkan reli atau berbalik netral. Kegagalan untuk menguji puncak, karena momentum teknis yang memudar akan mengakibatkan harga aset kembali ke sisi bawah dengan kemungkinan menguji 106,79 terlebih dahulu dan 104,50 berikutnya.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.