Bisakah suku bunga Fed yang lebih tinggi mengirim USDIndex ke 120?

dollar

USDIndex menutup pekan dengan kenaikan tajam sebesar +1,56% didukung oleh carry-over sejak hari Rabu, saat The Fed mengisyaratkan akan mempertahankan sikap kenaikan suku bunga yang agresif. Disamping itu, lonjakan imbal hasil T-note 10-tahun ke level tertinggi 12-tahun memperkuat perbedaan suku bunga dolar.

T-notes anjlok ke level terendah hampir 14 tahun dan imbal hasil T-note 10-tahun melonjak ke level tertinggi 12-tahun di 3,82% sebelum turun kembali ke 3,68%. Sementara, imbal hasil berjangka 2-tahun berada di 4,20% pada Jum’at 23 September, menurut kutipan imbal hasil antar bank over-the-counter untuk jatuh tempo obligasi pemerintah. Lonjakan ini disebabkan oleh ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi sehingga mengurangi minat untuk utang pemerintah.

Inversi kurva imbal hasil, yang terjadi ketika obligasi pemerintah jangka pendek memiliki imbal hasil yang lebih tinggi daripada obligasi jangka panjang, merupakan salah satu indikator kemungkinan resesi di masa depan.

T-notes memulihkan hampir semua kerugian mereka pada akhir pekan. setelah aksi jual tajam saham mendorong permintaan linding nilai untuk T-notes. Juga, penurunan lebih dari -5% harga minyak mentah pada hari Jum’at mengurangi ekspektasi inflasi dan mendukung T-notes. Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi adalah berita buruk bagi pasar saham dan investornya, karena menciptakan lebih banyak persaingan untuk dana yang mungkin masuk ke pasar saham dan dengan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi yang digunakan dalam perhitungan untuk menilai saham, investor dapat mengurangi arus kas yang diperkirakan di masa depan.

Saham pada akhir pekan anjlok tajam, dengan indeks S&P 500 -1,72% ; Nasdaq 100 jatuh -1,66% dan Dow Jones Industrials turun -1,62%. Melonjaknya suku bunga global memicu tekanan likuidasi panjang yang berat di pasar saham. Kekhawatiran resesi juga memukul harga komoditas, dengan minyak mentah anjlok lebih dari -5% ke level terendah 8 bulan, yang memicu aksi jual saham energi.

Goldman Sachs memangkas target akhir tahun untuk S&P 500 menjadi 3.600 dari 4.300, mengatakan perubahan dramatis dalam prospek suku bunga akan membebani penilaian untuk ekuitas AS.

Di pasar FX, Raja Dolar kembali mengungguli semua mata uang mayor. GBPUSD anjlok ke level terendah 37 tahun pada hari Jum’at, setelah Menteri Keuangan Inggris Kwarteng menguraikan rencana pemotongan pajak dan pengeluaran yang ekspansif yang memicu kekhawatiran tentang inflasi dan utang Inggris yang membengkak. Pound kehilangan -3,5% terhadap Dolar ditutup pada harga 1.0850 dengan harga rendah baru 1.0838. Harga terendah 37 tahun berada pada 1.0520 yang tercatat pada bulan Feb’ 1985. EURUSD pada hari Jum’at merosot -1,5% dan membukukan terendah baru 20 tahun. Yen kembali tertekan pada hari Jum’at melemah -0,65% terhadap Dolar. Sementara AUD dan NZD masing-masing kehilangan -1.75% dan -1.80%. CAD kehilangan -0,76% dan CHF -0.43%.

Dolar, Yen dan Franc Swiss sebagai yang terkuat untuk minggu ini, didukung oleh sentimen risk-off. Yen mengalahkan yang lain dengan bantuan dari intervensi. Dolar didukung oleh Fed yang hawkish sementara Franc Swiss jelas tertinggal. Namun demikian, Franc masih melawan Euro dan Sterling, yang merupakan salah satu yang berkinerja terburuk bersama dengan Dolar Selandia Baru.

Tinjauan USDINDEX

Menurut proyeksi ekonomi bulan September, Fed memperkirakan pertumbuhan akan melambat menjadi 1,2% pada tahun 2023 (dari 1,7% pada bulan Juni), tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,4% (dari 3,9% pada bulan Juni) dan inflasi inti PCE meningkat menjadi 3,1% (dari 2,7% di bulan Juni). Dalam hal perkiraan suku bunga AS, dot-plot Fed yang baru menunjukkan bahwa rata-rata suku bunga dana Fed akan naik menjadi 4,4% pada akhir tahun 2022 dan menjadi 4,6% pada tahun 2023.

Dengan demikian, suku bunga di AS akan terus meningkat tajam dan diperkirakan akan tetap jauh di atas proyeksi inflasi hingga tahun 2023 dan 2024. Hal ini menunjukkan The Fed akan mempertahankan kebijakan moneter yang sangat ketat saat ini selama beberapa tahun ke depan. Mengenai implikasinya terhadap dolar, strategi dan alat apa pun yang digunakan Fed untuk mengurangi inflasi hingga 2% merupakan faktor pendukung yang jelas bagi USD. Dengan kata lain, tidak adanya perubahan eksplisit dalam sikap Federal Reserve, greenback dapat terus mendapat manfaat dari jalur kenaikan suku bunga.

USDINDEX, MN

USDIndex telah menguat 18% sepanjang tahun 2022, dukungan utama berada di puncak harga 2020 di zona harga kisaran 104.00 yang dilewati pada bulan Juni lalu. Level harga ini akan menjadi support struktur penting untuk jangka panjang. Sementara pada sisi atas terlihat ada puncak harga Juli 2001 di 121.02. Proyeksi harga yang dilakukan dari harga rendah 72.86 – 103.93 dan 89.14; FE100% berada di level harga kisaran 120.00. Dan saat ini, harga indeks mendekati trendline atas yang ditarik dari beberapa puncak bulanan. Overbought jelas terlihat pada RSI, namun dalam suasana sentiment risk-off, RSI bisa melayang lebih lama pada level jenuh beli. Secara luas, USDIndex masih dalam tren bullish kuat, setiap upaya koreksi belum mengindikasikan akan terjadi perubahan arah dalam waktu dekat.

Klik disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst – HF Educational Office – Indonesia

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai komunikasi pemasaran umum dengan tujuan hanya sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Di dalam komunikasi ini tidak mengandung saran maupun rekomendasi investasi atau permintaan dengan maksud untuk pembelian atau penjualan instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya, bereputasi baik. Segala informasi yang memuat indikasi kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala investasi dalam Produk dengan Leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan bahwa segala investasi sejenis ini melibatkan risiko tingkat tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.