Kenaikan PMI Jepang, Memperkuat Aktivitas dan Meningkatkan Tekanan Harga

NZDJPY, Daily.

USDJPY menguat melewati angka 151,00 pada perdagangan kemarin dengan puncak terlihat di harga 151,81. Pada perdagangan hari ini, di sesi Asia; Yen sedikit menguat. Penurunan pasangan ini dari posisi tertinggi dalam empat bulan dikarenakan melemahnya dolar, setelah Federal Reserve AS menegaskan kembali ekspektasi penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini.

Yen juga mendapat dukungan di tengah spekulasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang di tengah membaiknya prospek ekonomi. Menteri Keuangan Jepang Shunich Suzuki mengatakan pemerintah mengawasi pergerakan mata uang dengan perhatian penuh, setelah yen menembus level 151 per dolar.

PMI Manufaktur Jepang mengalami sedikit peningkatan dari 47,2 menjadi 48,2 pada bulan Maret, sementara PMI Jasa melonjak dari 52,9 menjadi 54,9, yang merupakan level tertinggi sejak Mei lalu. PMI komposit yang menggabungkan kedua sektor tersebut juga meningkat dari 50,6 menjadi 52,3, mencapai puncaknya sejak Agustus lalu. Ekspansi ini sebagian besar didorong oleh penyedia jasa, sementara sektor manufaktur mengalami kontraksi yang berkelanjutan, meskipun tidak terlalu parah.

Jepang mengalami intensifikasi baru tekanan harga seiring dengan pemulihan ekonomi, karena tingkat inflasi harga input telah mencapai titik tertinggi dalam lima bulan. Penyedia jasa mengalami peningkatan terbesar dalam hal ini, sementara produsen juga menyebutkan harga bahan baku yang sangat tinggi. Inflasi terbesar pada biaya produksi sejak bulan Agustus tahun lalu diakibatkan oleh banyaknya perusahaan yang memilih untuk membebankan biaya produksi yang lebih tinggi ini kepada pelanggan mereka.

Awal pekan ini, bank sentral Jepang menaikkan suku bunga dari -0,1% menjadi 0%, menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2007 dan mengakhiri suku bunga negatif selama delapan tahun di tengah kenaikan upah dan inflasi yang tinggi. BOJ juga meninggalkan kebijakan pengendalian kurva imbal hasil, mengakhiri pembelian ETF dan J-REIT, serta mengurangi aktivitas pembelian obligasi.

Sementara itu di parlemen hari ini, Gubernur BoJ Kazuo Ueda mengutarakan alasan di balik keluarnya kebijakan suku bunga negatif yang sudah berlangsung lama dan kenaikan suku bunga berikutnya pada minggu ini. Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan moneter Jepang, yang telah mengakar dalam lingkungan suku bunga negatif selama delapan tahun. Keputusan ini dipengaruhi oleh tren terkini pada harga jasa dan kenaikan upah substansial yang dihasilkan dari negosiasi upah tahunan, yang mengindikasikan menguatnya siklus pertumbuhan upah dan inflasi di Jepang.

Terlepas dari langkah bersejarah ini, Ueda menggarisbawahi bahwa ekspektasi inflasi Jepang untuk jangka menengah dan panjang masih dalam proses percepatan menuju 2%. Dia meyakinkan bahwa BoJ tetap berkomitmen untuk mendukung perekonomian dan harga dengan mempertahankan kondisi moneter yang akomodatif untuk saat ini, dengan penyesuaian di masa depan.


Di belahan bumi Selatan, perekonomian Selandia Baru telah resmi memasuki resesi teknis, dengan GDP berkontraksi sebesar -0.1% q/q di Q4, di bawah ekspektasi sebesar 0.0% q/q. Penurunan ini mengikuti kontraksi sebesar -0,3% di Triwulan ke-4, yang menandai pertumbuhan negatif selama dua triwulan berturut-turut. GDP per kapita mengalami penurunan sebesar -0.7% q/q, sementara pendapatan riil nasional bruto mengalami penurunan sebesar -1.4% q/q.

Di pasar Forex, pasangan silang NZDJPY  masih melanjutkan tren bullishnya setelah rebound 90,34 mengantarkan penguatan hingga 92,00. Dari perspektif teknis, pasangan ini masih memperlihatkan dominasi bulls. Reli lebih lanjut, dapat menargetkan resistance 93,43 dengan puncak lanjutan 94,04 yang tercapat pada Desember 2014. Pada sisi negatif, penurunan di bawah terendah baru-baru ini [90,34] dibutuhkan untuk mengukuhkan topping 93,43.

Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu

Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi yang disediakan dalam komunikasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan lebih lanjut komunikasi ini tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.