Yen Dalam Fokus!

Yen Jepang terus mendapat dukungan dari kekhawatiran putaran intervensi BoJ lainnya, setelah tekanan politik meningkat kepada BoJ untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Liberal Toshimitsu Motegi mengatakan, “BoJ perlu mengkomunikasikan dengan jelas, bahwa mereka akan melanjutkan normalisasi kebijakan moneter dengan tegas.” Meskipun Toshimitsu Motegi tidak secara eksplisit meminta BoJ untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan minggu depan, komentarnya menunjukkan meningkatnya kegelisahan di kalangan politisi Jepang atas lambatnya normalisasi kebijakan.

Sebelumnya, Menteri Transformasi Digital Kono Taro mengatakan Bank of Japan harus menaikkan suku bunga untuk mendukung yen. “Mata uang adalah masalah bagi Jepang, yen terlalu murah dan kita perlu mengembalikannya.” Meskipun pelemahan yen dapat membantu meningkatkan ekspor, manfaatnya bagi negara tersebut kini terbatas karena banyak perusahaan Jepang yang memiliki fasilitas produksi di luar negeri. Sementara itu, Perdana Menteri Fumio Kishida juga mengatakan, bahwa normalisasi kebijakan moneter bank sentral akan mendukung transisi Jepang menuju perekonomian yang didorong oleh pertumbuhan. Meskipun ada seruan untuk melakukan kebijakan moneter yang lebih ketat, BoJ diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini dalam pertemuan  minggu ini, dengan pertimbangan bahwa inflasi terkendali dengan baik.

Yen telah jatuh ke posisi terendah dalam beberapa dekade terhadap mata uang utama lainnya berkat suku bunga BoJ yang sangat rendah. Hal ini memungkinkan investor untuk meminjam dalam mata uang Yen dan berinvestasi pada aset dengan imbal hasil lebih tinggi di negara-negara yang suku bunganya jauh lebih tinggi [carry trade]. Sehingga menciptakan arus keluar yang membebani Yen dan meningkatkan nilai tukar mata uang G10 lainnya.

USDJPY masih diperdagangankan menurun, pasca intervensi BoJ beberapa waktu yang lalu. Yen menguat sekitar 4% terhadap Dollar AS, sejak dugaan intervensi pemerintah, dengan data BOJ menunjukkan pihak berwenang mungkin telah membeli hampir 6 triliun yen pada 11-12 Juli melalui intervensi.

Dari perspektif teknis, penurunan saat ini masih dinilai sebagai gelombang korektif dari kenaikan tren bullish. Selama dukungan 151,85 atau EMA 200 hari bertahan, tren naik jangka panjang masih bisa berlanjut. Target selanjutnya akan bergantung pada kedalaman koreksi saat ini dari 161,93. Namun, penembusan berkelanjutan di bawah 151,85 dan terutama pergerakan di bawah level equilibrium relatif, akan menunjukkan bahwa koreksi berskala lebih besar atau pembalikan tren sedang berlangsung. Support terdekat saat ini ada di 154,53 dan resistensi minor 157,85. Posisi harga saat ini telah menembus trendline bullish dari gelombang impulse, hal ini menandakan proses gelombang koreksi sedang berlangsung.


EURJPY telah berada dalam tren naik sejak awal tahun, mencapai puncak baru dalam 32 tahun di 175,41. Namun demikian, pasangan ini mengalami kemunduran setelah intervensi mata uang dari Jepang, dengan kemunduran berlanjut menuju rata-rata pergerakan eksponensial 100 hari [blue line] setelah menembus garis tren naik yang ditarik sejak Desember 2023. Jika tekanan bearish terus berlanjut dan pasangan ini menembus EMA 100 hari, support bulan Juni di 167,49 dapat bertindak sebagai garis pertahanan pertama. Penembusan ke bawah zona tersebut dapat memicu kemunduran menuju EMA 200 hari [red line], pada kisaran resistance 164,29 yang kini menjadi support. 

Di sisi lain, jika harga kembali naik, harga tertinggi bulan April [171,57] dapat menghalangi kenaikan awal. Dan pergerakan yang lebih tinggi dari pasangan ini bisa menemui resistensi 172,90 sebelum menyamakan posisi puncaknya dalam 32 tahun di 175,41. Untuk sementara, indikator AO memvalidasi penurunan harian ke area jual, sehingga pergerakan di bawah 167,49 penting untuk mengkonfirmasi gelombang korektif yang sedang berlangsung.


Sejalan dengan GBPUSD yang mencapai level tertinggi baru dalam 1 tahun di atas $1,3000 pada minggu lalu, taruhan bullish pada mata uang Inggris naik ke rekor tertinggi pada minggu lalu. Kita telah melihat sedikit koreksi lebih rendah pada sterling, namun di tengah banyaknya posisi spekulatif GBP yang mengarah ke keputusan suku bunga BoE minggu depan, sterling tampak rentan pada level ini.

Untuk pasangan silang GBPJPY sendiri, setelah mencapai harga tinggi 16 tahun [208,09] harga pasangan ini telah mundur lebih dari -3%. Volatilitas mata uang telah berada dalam kondisi lesu selama beberapa waktu, mendorong strategi carry trade, pada pasangan ini, namun jika risiko perubahan harga yang lebih besar mulai membuat investor takut, mata uang dengan imbal hasil tinggi yang memiliki sensitivitas lebih besar terhadap sentimen risiko, seperti Sterling kemungkinan besar akan mengalami pukulan, yang pada akhirnya akan menguntungkan Yen.

GBPJPY melanjutkan penurunan lebih lanjut pada hari Rabu, karena Yen Jepang melanjutkan pemulihan secara luas yang dipicu oleh serangkaian entervensi Yen BoJ dan Kementerian Keuangan Jepang untuk menopang mata uang  Yen. Kumpulan data penting yang akan datang baik untuk Inggris dan Jepang dapat dengan mudah memicu pergerakan baru ke arah mana pun. Angka aktivitas Indeks Manajer Pembelian (PMI) S&P Global/CIPS Inggris akan dirilis pada hari Rabu, dengan angka inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) Tokyo Jepang dijadwalkan akan dirilis pada awal hari Jum’at.

Dari perspektif teknis, prospek jangka menengah GBPJPY akan tetap bullish selama resistance 188.64 yang berubah menjadi support bertahan. Tren naik jangka panjang tetap mendukung untuk berlanjut hingga 208,09 pada tahap selanjutnya. Namun, terobosan kuat di 188,64 akan menjadi tanda kuat pembalikan tren bearish.

Bias harian untuk saat ini, masih berada pada sisi negatif. Penurunan dari 208.09, sebagai koreksi terhadap kenaikan keseluruhan dari 178.31, sedang berlangsung. Penembusan berkelanjutan trendline bullish dari penarikan bulan Januari, dapat menargetkan EMA100 hari [blue line]; support 197,18 atau retracement 38.2% di 196,71 [dari penarikan 178,31 – 208.09]. Namun demikian, penembusan resistensi  204,20 akan mempertahankan bullish jangka pendek dan menguji ulang level tertinggi 208,09.

Secara keseluruhan, Yen ditopang oleh intervensi BOJ dengan meminjam momentum prospek penurunan suku bunga global.

Lihat disini untuk mengakses Kalender Ekonomi

Ady Phangestu – Market Analyst

Disclaimer : Materi ini disediakan sebagai informasi semata dan bukan sebagai riset investasi independen. Kami tidak menyarankan maupun merekomendasikan investasi atau permintaan untuk membeli atau menjual instrumen keuangan apa pun. Semua informasi yang disajikan berasal dari sumber yang terpercaya dan bereputasi baik. Segala informasi tentang indikasi kinerja masa lalu, bukan merupakan jaminan atau indikator atas kinerja masa depan yang bisa diandalkan. Pengguna harus menyadari, bahwa segala jenis produk investasi dengan leverage memiliki tingkat ketidakpastian tertentu dan melibatkan risiko tinggi yang kewajiban dan tanggung jawabnya semata-mata ditanggung oleh pengguna. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari investasi apa pun yang dilakukan berdasarkan informasi ini. Dilarang produksi ulang atau mendistribusikan materi ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari kami.

Peringatan Risiko : Perdagangan Produk dengan Leverage seperti Forex dan Derivatif mungkin tidak cocok bagi semua investor, karena mengandung risiko tingkat tinggi atas modal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, harap pastikan bahwa Anda memahami sepenuhnya kandungan risiko yang terlibat, dengan mempertimbangkan tujuan investasi dan tingkat pengalaman Anda, dan bila perlu carilah saran dan masukan dari pihak independen.